by : AA Navis
Ada
satu desa kecil. Banto Barayun namanya. Kalau dicari di peta, letaknya persis
pada garis khatulistiwa di pulau yang dulu dinamakan Pulau Mas.
Pada
masa dulu di sana tinggal seorang bernama Pendekar Sunsang. Perilakunya serba
tidak lazim. Apa pun yang dilakukanya serba berlawanan dengan kebiasaan orang
lain. Kalau orang ke mudik, dia ke hilir. Kalau orang pergi berburu ke hutan,
dia pergi menjala ikan ke sungai. Kalau ramai-ramai orang ke sawah, dia datang
waktu orang pulang. Kalau orang menyuap dengan kanan, dia dengan kiri. Tapi dia
bukan orang jahat. Cuma tingkah lakunya Sunsang, kata orang.
Tapi
dia betul-betul seorang pendekar, pada masa itu termasuk golongan elite yang
tak tersentuh hukum. Sebagai pendekar dia tidak perlu pekerjaan apa-apa.
Misalnya, jadi petani, pedagang, atau birokrat, karena kehidupan begitu ramah
mereka. Misalnya kalu mau makan, dia masuk saja ke warung. Makanan terhidang.
Tak perlu bayar. Kalau perlu pakaian, masuk saja ke toko, pemilik-nya memberi
dengan Cuma-Cuma. Dia tidak perlu bergaya preman karena dia pendekar. Apabila
Pendekar Sungsang dapat rezeki, ditraktirnya siapa saja yang kebetulan ada di
sana. Dihadiahinya pemilik warung dan toko. Dengan demikian legitimasinya
sebagai pendekar dihormati. Itu beda dengan yang lain, seperti politisi
umpamanya, yang bisa mengumbar janji untuk kemudian dimungkiri. Namun jika
orang tanya apakah golongan elite itu sebagai pendekar maupun politisi itu
tergolong mahluk yang bernasib baik.
Salah
satu kegemaran Pendekar Sunsang yang sama dengan orang lain adalah pergi ke
gelanggang adu ayam jago. Ayam jagonya bernama Sanggonani. Senama dengan lawan
aduan yang di miliki Kinantan milik Raja Pagaruyung. Sama pula nasibnya dengan
Sanggonani setiap berlaga, ayam jago Pendekar Sunsang lebih banyak kalah-nya.
Ganjilnya apabila taruhan berlipat ganda dipasang pada pihak lawan, Sanggonani
selalu menang.
Di
berbagai negeri, ayam jago diberi bertaji pada salah satu kakinya. Taji semacam
pisau kecil bermata dua yang setajam pisau cukur. Ketika ayam jago itu saling
melajang melawan, dada atau leher salah satu atau keduanya akan terluka.
Kemudian mati kehabisan darah. Yang mati dulu itulah yang kalah.
Adu
ayam jago di negeri sekitar Pendekar Sunsang tanpa taji. Jago yang kalah akan
lari atau keok. Maka ayam jago itu berlaga lama sekali. Ranggahnya, gombak
daging di kepala, dan kulit kepala sampai luka berdarah. Ranggah jadi pegangan
paruh lawan untuk melajang. Yang mulai merasa kalah akan menyembunyikan kepala
ke sela paha lawan agar terhindar dari patukan paruh lawan. Bila tak tahan lagi
jago itu lari.
Lain
halnya dengan Sanggonani. Bila tidak kuat lagi, dia merunduk ke bawah kedua
paha lawan. Jika lawan terlengah, dia melajang lagi. Lalu menyeruduk kembali.
Pantang baginya lari. Setelah memukul lalu merangkul. Maka laganya lama sekali.
Pemimpin gelanggang yang menjadi juri akan menentukan pemenang. Biasanya yang
dinilai kalah selalu ayam jago Pendekar Sungsang. Akan tetapi bila semua
petaruhan menjagokan lawan, Sanggonani berlaga luar biasa. Tidak sampai sepuluh
kali saling melajang, lawanya sudah terbirit-birit lari. Ayam jago di negeri
itu sangat dirawat. Sama seperti perkutut. Menu makananya terpilih seperti
petinju profesional.
Sehabis musim menuai
padi, negeri sekitar Banti Berayun mulai membuka gelangan adu ayam jago. Secara
bergilir pada setiap pekan. Ketika tiba giliran Negeri Suranti, pangeran anak
raja Indrapura akan ikut membawa ayam jagonya. Konon ayam jago itu hadiah dari
pangeran Siam. Tubuhnya tinggi, pahanya besar. Dia sengaja datang untuk berlaga
dengan Sanggonani, ayam jago Pendekar Sungsang dengan bertaruhan tinggi sebagai
balas dendam karena dulu ayam pangeran itu pernah dikalahkan.
Ciri – Ciri Jengger Ayam Bangkok Aduan Bagus
ReplyDeleteManfaat Bawang Bombay Jika Diberikan Pada Ayam Bangkok
ReplyDeleteCara Mengetahui Ayam Aduan Kalah Atau Menang Saat Beradu dengan membagikan bagaimana caranya dalam perawatan dan bagus untuk penggemar hobby ayam aduan.
ReplyDeleteBagi yang mau cari kelemahan saat beradu? Cocok ini Artikel di https://tajenonline.live
Bisa memberitahukan cara mengalahkan musuh ayam aduan.
Ditunggu kedatangannya.
https://tajenonline.live/cara-mengetahui-ayam-aduan-kalah-atau-menang-saat-beradu/